Senin, 29 November 2010
SI PENCIPTA TEKHNIK "SLAP" DALAM BASS
LARRY GRAHAM bermain bass dalam yang sangat sukses dan berpengaruh funk band Sly & the Family Stone 1967-1972. Dikatakan bahwa dia memelopori seni tamparan-pop bermain di bass listrik, sebagian untuk menyediakan unsur-unsur perkusi dan berirama selain catatan dari garis bass ketika ibunya tidak memiliki drummer band; yang menampar ibu jari yang digunakan meniru sebuah bass drum dan pop dari indeks atau jari tengah sebagai snare drum. [1] Gaya ini telah menjadi pola dasar funk modern. Tamparan-pop pasangan yang bermain perkusi menampar ibu jari-teknik string yang lebih rendah dengan agresif menjentikkan jari-string yang lebih tinggi, sering dalam silih bergantinya berirama. Menampar dan pop yang menggabungkan teknik rasio besar dimatikan atau "mati" catatan catatan normal, yang menambahkan efek ritmis.
Ini "Slap" gaya bas ini kemudian digunakan oleh seniman seperti seperti Les Claypool, Bootsy Collins, Louis Johnson, Mark King, Flea, Peter Hook, Jeff Berlin, Victor Wooten, Geddy Lee, Marcus Miller, Stanley Clarke, John Norwood Fisher, P -Nut, Danny McCormack, Matt Noveskey, Dirk Lance, dan Kenny Franklin (San Mateo).
Setelah disintegrasi Family Stone karena vokalis Sly Stone kecanduan narkoba, Graham membentuk band sendiri, Graham Central Station. Nama adalah sebuah permainan kata-kata di Grand Central Station, stasiun kereta api yang terletak di Manhattan borough di New York City. Graham Central Station memiliki beberapa hits pada 1970-an, termasuk "rambut".
Pada pertengahan 1970-an, Larry Graham bekerja dengan Betty Davis, mantan istri kedua legenda jazz Miles Davis. Betty Davis 'band termasuk anggota Menara Power tanduk dan Pointer Sisters, dan ia merekam tiga album pujian kritis namun terbatas sukses komersial.
Pada tahun 1975, Graham menjadi salah satu Saksi-Saksi Yehuwa. [2] Pada awal 1980-an, Graham merekam lima album solo dan memiliki beberapa solo hits di R & B charts. Hit terbesarnya adalah "Satu dari a Million Anda", yang menyeberang hit, yang mencapai nomor sembilan di Billboard chart pada 1980.
Dia direformasi Graham Central Station pada awal tahun 1990-an dan dilakukan dengan band selama beberapa tahun selama hidup mereka merilis 2 album. Satu tercatat di Jepang pada 1992, dan yang lain, tercatat di London pada tahun 1996, hanya dicetak 1000 kopi dan dijual secara eksklusif di konser.
Pada tahun 1998, ia merekam album solo di bawah nama Graham Central Station, GCS 2000. Ini adalah kolaborasi antara Larry Graham dan Pangeran. Sementara Graham menulis semua lagu, kecuali satu co-ditulis oleh Pangeran, album bersama-sama diatur dan co-diproduksi oleh Pangeran, dan sebagian besar instrumen dan vokal yang direkam oleh Graham dan Pangeran. Graham juga tur dengan Pangeran sebagai bassis di 1997-2000. Dia muncul di tahun 1998 Pangeran VHS Beautiful Strange dan 1999 DVD Rave Un2 Tahun 2000.
Pada tahun 2007 ia diundang untuk bermain di Minneapolis dengan mereformasi Sly & the Family Stone, tetapi menolak karena dia sedang ke luar kota. Namun ia tidak, muncul di atas panggung di Minneapolis pada 8 Juli 2007 dengan Pangeran di First Avenue. On October 24, 2009, ia muncul dengan Pangeran di Minneapolis sekali lagi, selama konser di Pangeran's Paisley Park Studios kompleks. [3]
Graham adalah paman dari rapper dan aktor Kanada Aubrey Graham.
LARRY GRAHAM wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Larry_Graham
LARYY GRAHAM website http://www.larrygraham.com/fr_home.cfm
Discography
dengan Graham Central Station
* Graham Central Station 1974, Warner Bros.
* Release Yourself 1974, Warner Bros.
* Ain't No 'Bout-A-Doubt It 1975, Warner Bros.
* Mirror 1976, Warner Bros.
* Now Do U Wanta Dance 1977, Warner Bros.
* My Radio Sure Sounds Good to Me 1978, Warner Bros.
* Star Walk 1979, Warner Bros.
* Live In Japan, 1992
* Live In London, 1996
* Back By Popular Demand 1998
* The Best of Larry Graham and Graham Central Station, Vol. 1 1996, Warner Bros.
Solo albums
Warner Bros. releases.
* 1980: One in a Million You
* 1981: Just Be My Lady
* 1982: Sooner or Later
* 1983: Victory
* 1985: Fired Up
NPG Records release
* 1999: GCS2000 (Graham Central Station)
BASS TERMAHAL
The $ 250,000 gitar bass, The Ritter Royal Flora Aurum, dibangun oleh Jens Ritter, seorang luthier, atau pembuat alat musik gesek, dari Jerman.
bass termahal..
Spesifikasi dari bass ini:
- Floral pola fingerboard Inlay yang terbuat dari emas 24 karat
- Setiap gambar daun yang dihiasi dengan berlian hitam (ditetapkan dalam platinum)
- Bridge, tuner tombol dan tombol-tombol yang ditempa dengan emas
- Dua berlian (3,3 ct) ditempatkan di atas kedua tombol-tombol
- Berlian kecil berfungsi sebagai penanda posisi kenop
- Body terbuat dari kayu mapple berkualitas tinggi
- Baut/mur-nya terbuat dari gading mammoth berusia 10.000 Tahun
bass termahal..
Spesifikasi dari bass ini:
- Floral pola fingerboard Inlay yang terbuat dari emas 24 karat
- Setiap gambar daun yang dihiasi dengan berlian hitam (ditetapkan dalam platinum)
- Bridge, tuner tombol dan tombol-tombol yang ditempa dengan emas
- Dua berlian (3,3 ct) ditempatkan di atas kedua tombol-tombol
- Berlian kecil berfungsi sebagai penanda posisi kenop
- Body terbuat dari kayu mapple berkualitas tinggi
- Baut/mur-nya terbuat dari gading mammoth berusia 10.000 Tahun
SEJARAH BASS
Gitar bass listrik (biasa disebut Bass listrik atau bass saja) adalah alat musik senar yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).
bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat daripada gitar electric biasa, hal ini dikarenakan senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi takanan pada "neck" (leher gitar.
selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.
ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan ciello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), electric bass (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta "fretless" bass yang sama dengan electric bass tapi tidak ada fret(kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja fretless bass mirip dengan contra/ciello bass hanya saja berbentuk gitar electric.
Senar dan tuning
* Empat senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-C-G-D" atau "F-C-G-C"
* Lima senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".
* Enam senar
Biasanya di-tune "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B", walaupun "E-B-G-D-A-E" juga suka dipakai.
Tuning di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), dimana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).
Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar ataupun enam senar dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dipungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya.
-Bass Modern-
Bass modern merupakan turunan langsung dari double bass, yang mana telah ada pada abad ke-17. Bagaimanapun designnya tetap sama sampai ke abad 20 yang merubah design bass menjadi lebih simpel dan praktis.
Di tahun 1920an, lloyd Loar, yang berkerja untuk gibson, mendesign double bass elektrik pertama. Bass ini menggunakan pickup electro-static, tapi amply untuk frekuensi bass belum dikembangkan. Jadi pada saat itu blum ada cara untuk mendengarkan instrument double bass tersebut.
Diawal tahun 1930an, paul tutmarc menjadi yang orang pertama yang memperbaiki ukuran double bass menjadi lebih praktis. Ukuran yang pertama dibuat hanya sebesar cello, dan mengunakan pickup rudimentary, namun hasilnya memiliki berat yang berlebihan, dan akhirnya diperbaiki bentuknya lebih menyerupai gitar.
Bass baru yang diciptakan ini memiliki panjang 42″, solid body, menggunakan kayu walnut hitam dan senar piano yang tetap dilengkapi dengan pickup.
Dan pertengahan tahun 30an, beberapa pengembang instrument musik - Lyon & Healy, Gibson and Rickenbacker, - memulai memasarkan eksperimental elektrik bass yang sama dengan prototype basss Tutmarc, yang lebih sedikit besar dibandingkan dengan double bass yang standard. Bagaimanaupun, bas itu tetap tinggi, tidak ,memiliki fret, dan di mainkan secara vertikal atau berdiri.
Sekitar tahun 1940, Paul Tutmarc jr memulai memproduksi gitar dan bass, termasuk bass Serenader. Produksi ini di distribusikan oleh L.D. Heater Music Co., di portland, Oregon, dan menjadi distributor terbesar untuk elektrik bass. Sang Genius itu menamainya dengan bass gitar - insturumen yang memilik fret dan di mainkan secara horizontal. Fitur utama dari produk tersebut adalah :
* Pickup - di design karena double bass sering tertutup dengen brass section dari sebuah band jazz.
* ukurannya - pemain double bass harus bisa berpergian sendiri, karena ukurannya yang besar, sering sekali ketinggalan di setiap perjalannya. Dengan design yang baru, pemain bass bisa berpergian dan beristirahat dengan bandnya.
Ada sedikit perubahan progres sampai Leo Fender menciptakan precision bass di tahun 1951. Penamaan Precision Bass dikarenakan fret yang ada di bass mengikuti note yang di mainkan secara presisi. Elektrik bass yang di produksi Leo fender ini, banyak yang memproduksi bentuk ini. Pada tahun 1957, bentuk pickupnya di rubah menjadi split pickup, dan pickguard dan headstocknya juga di redesign.
1960 Fender mendesign dan menciptakan Jazz bass, dengan 2 pickup yang sama ukurannya. Popularitas bass Fender kemudian diikuti oleh Gibson, Rickenbacker, dan Hohner. Hal ini yang semakin membuat popularitas bass elektrik meluas sampai sekarang.
Tahun 1959, Danelectro menciptakan pertamakali bass 6 senar, dengan tunse E A D G B E, dan Gibson dan Fender menggunakan ide ini untuk membuat Gibson EB-6 di tahun 1960, dan Fender VI di tahun 1962. Fender juga membuat bass 5 senar pertama dengan sebutan Fender V.
Tahun 1965, bass fretless Aubi dari Ampeg diciptakan dan di tahun 1968 8 string bass di perkenalkan oleh Hagstroem. Bass freetless 6 string (yang akhirnya dimiliki Les Claypool) di buat oleh Carl Thompson tahun 1978. Karena gaya permainan seperti slap dan pop, jumlah senar dan kombinasi kayu, neck dan lainnya pickup semakin menjadi bervariasi. EMG pickup yang menjadi pickup terlebar yang di gunakan di bass tersebut.
Pertama kali bass elektrik di populerkan oleh John Entwistle dan James Jamerson di tahun 60an, Jaco Pastorius dan Stanley Clarke di tahun 70an dan Marcus Miller dan Cliff Burton di tahun 80an. Di akhir 80an terlihat perbedaan dalam popularitas bass, sebagai fashion digunakan untuk electornic synthesised dance music. Bagaimanapun bass yang loe miliki sekarang merupakan perkembangan jauh dari double bass.
Sekarang, adalah Claypool (Primus) ,Victor Wooten, Flea (RHCP) yang menunjukan bagaimana pentingnya sebuah bass dalam musik modern. Gimana, sudah tau kan asal mula alat musik ini?
Dampak Negatif dan Positif New Media
Setelah dalam tulisan sebelumnya saya bercerita dengan new media baru yaitu BB TORCH,sekarang saya akan bercerita tentang dampak positif dan negatif New media. Wah ada negatifnya ya?tentu..mari saya jelaskan..
Pengaruh New Media di masyarakat sangat besar, terutama dalam penggunaan teknologi internet. Banyak macam dari new media yang kadang membuat pengaruh negatif, namun tidak dapat disangkal kalau new media pun memberikan banyak kontribusi yang positif bagi masyarakat.
Dampak positif yang timbul dari new media contohnya semakin mudahnya mencari informasi,kita bisa mendapatkan informasi apapun melalui internet tanpa harus susah payah pergi ke perpustakaan, atau media lain yang memberikan informasi. Kita pun bisa sharing informasi dengan orang yang tempatnya sangat jauh. Memang dampak hadirnya new media sangat membantu.
Namun Diantara dampak positif tersebut ada pula dampak negatifnya,
Diantaranya yang pertama: dengan adanya New media, kebanyakan orang sering bermalasan untuk menggunakan otak dengan maksimal, mereka kurang mau berfikir untuk mendapatkan jawaban. Mereka mengandalkan GADGET yang telah memuat beribu macam jawaban atau lebih, sehingga banyak yang lalai dan melupakan fungsi otak yang sesungguhnya.
yang kedua : yang paling menyorot adalah dampak situs jejaring sosial, memang tidak dapat dipungkiri lagi situs jejaring social sudah memberikan banyak manfaat bagi kita semua, seperti bisa bertemu kembali dengan teman lama, memperbanyak teman dan relasi dan bahkan bisa dijadikan ajang bisnis.
Kita sendiri sadar bahwa situs jejaring ini tidak hanya kalangan dewasa saja yang sudah mahir menggunakannya namun anak-anak pun sudah sangat mahir menggunakannya, lalu apa dampaknya bagi anak-anak dibawah umur yang tidak mengerti untuk apa situs jejaring di buat? Sudah banyak kasus anak menjadi malas belajar karena asik bermain di situs jejaring, akhirnya sebagai orang tua yang kewalahan untuk memberi anaknya uang demi pergi ke warnet.
Tidak hanya anak-anak yang menjadi korban dampak situs jejaring, namun kaum remaja pun sudah banyak yang menjadi korban, seperti kasus penculikan anak gadis oleh lelaki yang baru saja dikenal dari situs jejaring tersebut. Harusnya hal-hal seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi orang tua bahwa situs jejaring itu digunakan hanya untuk kalangan dewasa yang sudah mengerti akan kehidupan yang sesungguhnya .
Mayoritas pengguna internet Indonesia terhubung ke situs jejaring sosial menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Namun begitu, mayoritas pengguna jejaring sosial belum/tidak menyadari dampak negatif jejaring sosial. Demikian hasil survei yang dilakukan Masyarakat Internet Indonesia (MASTER) terhadap pengguna internet di Indonesia. Survei itu sendiri dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap pengguna internet, baik secara langsung maupun melalui internet (email dan jejaring sosial) dari tanggal 5 Januari sampai tanggal 5 Maret 2010 di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Denpasar dan Batam.
Menurut Koordinator Master, Heru Sutadi, dari survei yang dilakukan ada 1000 jawaban responden yang terkumpul. Berdasar survei dengantingkat kepercayaan 95 persen, sampling error +/- 3,3 persen ini, mayoritas pengguna internet (91%) terhubung ke situs jejaring sosial dan menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Tidak mengherankan jika situs jejaring sosial (Facebook, 21%) menjadi situs yang paling sering dikunjungi pengguna internet Indonesia.
Mayoritas pengakses jejaring sosial lebih menyukai Facebook (73%) dibanding Twitter. Menurut Heru, responden menganggap Facebook menarik karena bisa menghubungkan pertemanan (19%), menggalang people power/ kekuatan rakyat (19%), serta dapat membaca status (18%), yang kemudian bisa dikomentari (16%). Dari penggunaan jejaring sosial, “Pengguna jaringan sosial mayoritas belum sadar dan tidak sadar (total 58%) akan dampak negatif jejaring sosial,” jelas Heru.
Dari hasil survei didapat pula bahwa pengguna internet mayoritas menggunakan layanan internet untuk pertemanan (31%), mencari informasi (27%) dan membaca berita (15%). Mayoritas pengguna Facebook mendapatkan teman baru setelah bergabung di Facebook, kemudian melakukan reuni dengan teman-teman lama, serta bergabung dalam aktivitas gerakan sosial berbasis jejaring sosial. Mayoritas Pengguna internet mengeluarkan dana Rp. 200-500 ribu per bulan untuk koneksi data.
Mungkin sekian dari saya,maaf kalau ada salah kata dan pengertian. Terima Kasih
manusia akan informasi. Keberadaan media elektronik yang semakin hari menunjukkan progress
Pengaruh New Media di masyarakat sangat besar, terutama dalam penggunaan teknologi internet. Banyak macam dari new media yang kadang membuat pengaruh negatif, namun tidak dapat disangkal kalau new media pun memberikan banyak kontribusi yang positif bagi masyarakat.
Dampak positif yang timbul dari new media contohnya semakin mudahnya mencari informasi,kita bisa mendapatkan informasi apapun melalui internet tanpa harus susah payah pergi ke perpustakaan, atau media lain yang memberikan informasi. Kita pun bisa sharing informasi dengan orang yang tempatnya sangat jauh. Memang dampak hadirnya new media sangat membantu.
Namun Diantara dampak positif tersebut ada pula dampak negatifnya,
Diantaranya yang pertama: dengan adanya New media, kebanyakan orang sering bermalasan untuk menggunakan otak dengan maksimal, mereka kurang mau berfikir untuk mendapatkan jawaban. Mereka mengandalkan GADGET yang telah memuat beribu macam jawaban atau lebih, sehingga banyak yang lalai dan melupakan fungsi otak yang sesungguhnya.
yang kedua : yang paling menyorot adalah dampak situs jejaring sosial, memang tidak dapat dipungkiri lagi situs jejaring social sudah memberikan banyak manfaat bagi kita semua, seperti bisa bertemu kembali dengan teman lama, memperbanyak teman dan relasi dan bahkan bisa dijadikan ajang bisnis.
Kita sendiri sadar bahwa situs jejaring ini tidak hanya kalangan dewasa saja yang sudah mahir menggunakannya namun anak-anak pun sudah sangat mahir menggunakannya, lalu apa dampaknya bagi anak-anak dibawah umur yang tidak mengerti untuk apa situs jejaring di buat? Sudah banyak kasus anak menjadi malas belajar karena asik bermain di situs jejaring, akhirnya sebagai orang tua yang kewalahan untuk memberi anaknya uang demi pergi ke warnet.
Tidak hanya anak-anak yang menjadi korban dampak situs jejaring, namun kaum remaja pun sudah banyak yang menjadi korban, seperti kasus penculikan anak gadis oleh lelaki yang baru saja dikenal dari situs jejaring tersebut. Harusnya hal-hal seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi orang tua bahwa situs jejaring itu digunakan hanya untuk kalangan dewasa yang sudah mengerti akan kehidupan yang sesungguhnya .
Mayoritas pengguna internet Indonesia terhubung ke situs jejaring sosial menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Namun begitu, mayoritas pengguna jejaring sosial belum/tidak menyadari dampak negatif jejaring sosial. Demikian hasil survei yang dilakukan Masyarakat Internet Indonesia (MASTER) terhadap pengguna internet di Indonesia. Survei itu sendiri dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap pengguna internet, baik secara langsung maupun melalui internet (email dan jejaring sosial) dari tanggal 5 Januari sampai tanggal 5 Maret 2010 di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Denpasar dan Batam.
Menurut Koordinator Master, Heru Sutadi, dari survei yang dilakukan ada 1000 jawaban responden yang terkumpul. Berdasar survei dengantingkat kepercayaan 95 persen, sampling error +/- 3,3 persen ini, mayoritas pengguna internet (91%) terhubung ke situs jejaring sosial dan menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Tidak mengherankan jika situs jejaring sosial (Facebook, 21%) menjadi situs yang paling sering dikunjungi pengguna internet Indonesia.
Mayoritas pengakses jejaring sosial lebih menyukai Facebook (73%) dibanding Twitter. Menurut Heru, responden menganggap Facebook menarik karena bisa menghubungkan pertemanan (19%), menggalang people power/ kekuatan rakyat (19%), serta dapat membaca status (18%), yang kemudian bisa dikomentari (16%). Dari penggunaan jejaring sosial, “Pengguna jaringan sosial mayoritas belum sadar dan tidak sadar (total 58%) akan dampak negatif jejaring sosial,” jelas Heru.
Dari hasil survei didapat pula bahwa pengguna internet mayoritas menggunakan layanan internet untuk pertemanan (31%), mencari informasi (27%) dan membaca berita (15%). Mayoritas pengguna Facebook mendapatkan teman baru setelah bergabung di Facebook, kemudian melakukan reuni dengan teman-teman lama, serta bergabung dalam aktivitas gerakan sosial berbasis jejaring sosial. Mayoritas Pengguna internet mengeluarkan dana Rp. 200-500 ribu per bulan untuk koneksi data.
Mungkin sekian dari saya,maaf kalau ada salah kata dan pengertian. Terima Kasih
manusia akan informasi. Keberadaan media elektronik yang semakin hari menunjukkan progress
Langganan:
Postingan (Atom)